PC HIKMAHBUDHI JAKARTA TIMUR

Beranda » 2018

Yearly Archives: 2018

BUDDHIST YOUTH CAMP 2018 – HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA

1ALIANSI HIKMAHBUDHI Jakarta Raya Sukses Selenggarakan Buddhist Youth Camp 2018

Beberapa hari yang lalu, tiga cabang besar HIKMAHBUDHI di DKI Jakarta yaitu PC HIKMAHBUDHI Jakarta Timur, PC HIKMAHBUDHI Jakarta Utara dan PC HIKMAHBUDHI Jakarta Barat yang tergabung dalam Aliansi HIKMAHBUDHI Jakarta Raya telah sukses menyelenggarakan kegiatan Buddhist Youth Camp (BYC) 2018 selama tiga hari pada tanggal 2 – 4 November 2018 yang berlokasi di Situgunung, Sukabumi.

BYC merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Aliansi HIKMAHBUDHI Jakarta Raya setiap tahun untuk merangkul semua pelajar dari berbagai sekolah di DKI Jakarta. Pada BYC tahun ini diikuti lebih dari 50 peserta pelajar.

5

BYC 2018 dibuka langsung secara resmi oleh senior Aliansi HIKMAHBUDHI Jakarta Raya sdr. Abhinyano. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah langkah untuk memperkenalkan HIKMAHBUDHI secara mendalam kepada para pelajar di DKI Jakarta. “Himpunan ini sangat baik untuk mengasah kemampuan berorganisasi terkhusus dalam membantu komunitas Buddhis juga bangsa dan negara pada umumnya,” ungkap Abhi.

2

Ketua pelaksana BYC sdr. Devi Anggraeni mengungkapkan bahwa kegiatan BYC selalu diselenggarakan di alam. “BYC selalu dilaksanakan di alam. Tujuannya tidak lain yaitu untuk meningkatkan rasa peduli dan cinta para pelajar dalam menghargai kekayaan dan melestarikan alam,” ungkap Devi.

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan tali persahabatan (Kalyanamitra) antar pelajar Buddhis SMA maupun SMK  di DKI Jakarta.

Kegiatan ini dikonsep dengan sangat unik dan menyenangkan dengan berbagai games seru untuk melatih kekompakan para pelajar. Tentunya kunjungan ke beberapa destinasi wisata di Situgunung juga menjadi daya tarik tersendiri seperti wisata air terjun dan danau sembari menikmati keindahan alam yang menyejukkan jiwa.

BYC tahun 2018 mengusung tema “Get Up, Stand Up, Show Up and Never Give Up”. Tema ini menggambarkan jiwa muda pemuda sebagai motor pembaharuan harus tetap membara dalam memberikan ide kreatif dan karya gemilang untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Pemuda harus bangun, berdiri kokoh tanpa kenal takut memperjuangkan kebenaran, menunjukkan kemampuannya dan jangan pernah menyerah dalam proses menggapai cita-cita untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.

3

Semoga kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman baru bagi para pelajar sehingga dapat diterapkan dalam  kehidupan sehari-hari. “Saya berharap kegiatan BYC 2018 memberi sebuah Positive Effect kepada seluruh peserta sehingga dapat meningkatkan semangat belajar untuk berkarya dan menjadi pemuda-pemudi unggulan bangsa,” tutup Devi.

Appamadena Sampadetha!

Berjuanglah dengan Sungguh-sungguh!

Penulis : Devi Anggraeni (Ketua Panitia)

 

BUDDHIST YOUTH CAMP – HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA

z

Hallo, apa kabar semua ?

HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA kembali mengadakan acara sesuatu yang menarik sekali.

Acara apaan tuh??
“Buddhist Youth Camp 2018″

wahh , buat kalian yang suka banget sama alam, kalian harus cobain nih.

kapan tuh acaranya?
2-4 November 2018
Di Situ Gunung, Sukabumi

Kalo mau ikut biayanya berapa?
Cuma 150rb kok
DISKON 30% bagi yang mendaftar sebelum 7 Oktober 2018

di sana kita ngapain aja sih kak?
– kita ada hiking
– ada games pastinya
– outbound
dan masih banyak lagi.
untuk kamu yang penasaran sama acara kita, kamu bisa ikutan ,
langsung aja yuk klik link berikut ini :
tinyurl.com/ybc2018

Contact Person
Devi : 0896-7373-6772
Cynthia Tandry :0856-0122-6952

jangan lupa ajak teman” mu ya…

Rapat Perdana Persiapan : JAMBORE TUNAS MAHASISWA – HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA

WhatsApp Image 2018-08-25 at 18.46.33

Aliansi HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA akan kembali mengguncang rutinitas para Pelajar & Mahasiswa Buddhis dengan mengadakan kegiatan Jambore Tunas Mahasiswa.

Kegiatan Jambore kali ini ditargetkan akan dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Pelajar & Mahasiswa Buddhis se-DKI Jakarta, dengan mengangkat tema :
Get Up, Stand Up, Show Up & Never Give Up ! ! !

Untuk tanggal & lokasi acara sifatnya masih surprise. Rencananya, semua info – info terkait kegiatan Jambore ini akan diumumkan oleh panitia setelah poster Jambore ini di publikasi di media – media yang ada.

Jadi, harap bersabar ya. Karena tidak lama lagi akan dibuka pendaftaran peserta acara : JAMBORE TUNAS MAHASISWA – HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA

Appamadena Sampadetha !

Total Donasi korban Gempa Lombok yang terkumpul via ALIANSI HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA

WhatsApp Image 2018-08-13 at 20.52.21

Total jumlah sumbangan yang terkumpul sejak tanggal 5 hingga 13 Agustus 2018 yang dihimpun oleh Aliansi HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA adalah sebesar Rp. 28.181.470.00.-

Dana ini telah disalurkan bagi para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat melalui rekening KMB NTB (Komunitas Muda Buddhist – Nusa Tenggara Barat) dengan PC HIKMAHBUDHI Mataram.

Terima kasih kepada para donatur yang telah berusaha untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di Lombok.

Laporan perincian penyaluran dana sumbangan ini juga akan kami update di ruang publik.

Semoga dana yang terkumpul dapat meringankan beban saudara–saudara kita di Lombok.

Appamadena Sampadetha !

Berjuanglah Dengan Sungguh – Sungguh !

Update Jumlah Dana yang terkumpul untuk Korban Gempa di Lombok

WhatsApp Image 2018-08-06 at 16.27.54

Berikut adalah update jumlah sumbangan yang terkumpul sementara, yang nantinya  akan disumbangkan bagi para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Terima kasih kepada para donatur yang telah berusaha untuk membantu saudara – saudra kita yang sedang tertimpa musibah di Lombok.

Hingga saat ini, tercatat jumlah dana yang terkumpul adalah sebesar : IDR 22.520.000.-

Jumlah dana tersebut dapat terkumpul dalam kurun waktu kurang dari 24 jam setelah poster & broadcast penggalangan dana di sebar oleh Aliansi HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA. Ini menunjukkan bahwa kepedulian kita terhadap sesama masih sangat tinggi.

Tentunya jumlah tersebut masih sangat sedikit, jika mengingat terdapat kurang lebih 20.000 penduduk pulau Lombok yang saat ini sedang mengungsi, belum lagi terdapat puluhan korban jiwa & ratusan korban luka lainnya yang harus kita tolong.

HIKMAHBUDHI Jakarta Raya masih membuka pintu bantuan kemanusiaan hingga hari Jumat (10 Agustus 2018) berupa sumbangan dana yang diperuntukkan membeli bahan-bahan darurat bagi masyarakat Lombok pasca gempa. Bantuan dapat disampaikan melalui Bank :

BNI 0612919848 a/n Bodhiprajna

BCA 3781814090 a/n Bodhiprajna

dengan digit akhir 1 (misalnya Rp 100.001)

Narahubung :
Pandita Susila Darma (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA TIMUR)
0878-8828-4304

Wiryawan (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA UTARA)
0858-8040-1494

Billy Gunawan (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA BARAT)
0857-7722-4040

Laporan pemasukan dana sumbangan ini juga akan terus kami update di ruang publik.

Semoga dana yang terkumpul dapat meringankan beban saudara – saudara kita di Lombok.

Appamadena Sampadetha !

Berjuanglah Dengan Sungguh – Sungguh !

 

OPEN DONATION – Penggalangan Dana untuk Korban Gempa di Lombok

Publication8.jpg

[OPEN DONATION]

Minggu, 5/8/18 Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran data gempa di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya BMKG menyebut gempa berkekuatan 6,8 SR dan tidak berpotensi tsunami.

Dalam keterangannya, BMKG meralat kekuatan gempa menjadi 7,0 SR dan berpotensi tsunami.

HIKMAHBUDHI Jakarta Raya membuka pintu bantuan kemanusiaan berupa uang yang diperuntukkan membeli bahan-bahan darurat bagi masyarakat Lombok pasca gempa, bantuan dapat disampaikan melalui Bank :

BNI 0612919848 a/n Bodhiprajna

BCA 3781814090 a/n Bodhiprajna

dengan digit akhir 1 (misalnya Rp 100.001)

Narahubung :
Pandita Susila Darma (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA TIMUR)
0878-8828-4304

Wiryawan (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA UTARA)
0858-8040-1494

Billy Gunawan (PC HIKMAHBUDHI JAKARTA BARAT)
0857-7722-4040

HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA mengumpulkan bantuan untuk korban gempa di Lombok

WhatsApp Image 2018-08-04 at 14.21.55
Aliansi HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA mengumpulkan bantuan berupa pakaian layak pakai untuk korban gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), pada hari Sabtu, tanggal 4 Agustus 2018 di Vihara Tanda Bakti, Jakarta Barat.
 
Semoga bantuan kemanusiaan ini dapat bermanfaat dan meringankan penderitaan saudara-saudari korban gempa di NTB.
 
Appamadena Sampadetha, Berjuanglah dengan Sungguh-Sungguh !!!

HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA di kegiatan Leadership Training VI HIKMAHBUDHI

WhatsApp Image 2018-07-31 at 09.22.19

Foto bersama delegasi HIKMAHBUDHI JAKARTA RAYA di kegiatan Leadership Training VI HIKMAHBUDHI
 
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan peserta dari seluruh cabang HIKMAHBUDHI di Indonesia, dengan mengambil tema “Literasi Mahasiswa Buddhis Indonesia untuk Peradaban Bangsa.”
 
Pelaksanaan kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari tanggal 27-29 Juli 2018 bertempat di Prasadha Jinarakkhita Buddhist Institute.
 
Semoga kegiatan ini mampu mempertajam intelektualitas peserta sebagai calon pemimpin Buddhis masa depan yang berintegritas dan murni mengabdi untuk komunitas Buddhist, bangsa dan negara.
 
Appamadena Sampadetha, berjuanglah dengan sungguh-sungguh !

Leadership Training VI HIKMAHBUDHI: Literasi Mahasiswa Buddhis Indonesia untuk Peradaban Bangsa

WhatsApp Image 2018-08-01 at 20.49.43
Leadership Training VI HIKMAHBUDHI: Literasi Mahasiswa Buddhis Indonesia untuk Peradaban Bangsa
 
Ditulis oleh : Cynthia Tandri
 
Kegiatan Leadership Training merupakan salah satu agenda wajib yang diadakan setiap kepengurusan Pusat HIKMAHBUDHI (Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia). Kegiatan ini wajib diikuti perwakilan setiap pengurus cabang HIKMAHBUDHI seluruh Indonesia.
 
Leadership Training HIKMAHBUDHI bertujuan untuk mempersiapkan serta memberikan gambaran kepada kader-kader mahasiswa buddhis berkualitas yang bernaung di cabang agar dapat melaju ke kepengurusan pusat HIKMAHBUDHI.
 
Kegiatan ini menjadi penting karena dari jenjang pengurus di tingkat cabang yang berskala kabupaten/kota diperlukan serangkaian pengetahuan dan latihan untuk dapat mengembangkan diri sehingga nantinya dapat bergerak dan mengabdi di tingkat yang lebih tinggi yakni pada tingkatan nasional.
 
Karena adanya hal seperti itu, maka kegiatan Leadership Training tidak hanya mendengarkan ceramah, tetapi juga ada pembelajaran yang diberikan untuk peserta.
 
Pada Leadership Training VI HIKMAHBUDHI, tema yang diusungkan yakni “Literasi Mahasiswa Buddhis Indonesia untuk Peradaban Bangsa”.
 
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 27-29 Juli 2018 di Prasadha Jinarakkhita Buddhist Institute, dan diikuti kurang lebih 50 mahasiswa Buddhis dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Serang, Semarang, Malang, Bangka Belitung, Banjarmasin, Pontianak, Lombok, Bali, Mataram, dll.
 
Dalam kegiatan tersebut diisi oleh beberapa narasumber baik dari internal dan eksternal HIKMAHBUDHI diantaranya materi kepemimpinan dan politik, sejarah HIKMAHBUDHI, paradigma HIKMAHBUDHI, manajemen organisasi, serta peluang dan tantangan organisasi nasional.
 
Diharapkan materi tersebut dapat mempertajam intelektualitas dan kepekaan sosial serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan organik yang murni dalam pembangunan dan pengabdian kepada masyarakat.
 
Kegiatan Leadership Training ditutup pada hari Minggu. Namun, penutupan ini hanya simbolis saja. Masih ada kegiatan selanjutnya, yaitu kunjungan ke Gereja Katedral dan Perhimpunan Majelis Agama Buddha Indonesia (PERMABUDHI).
 
Gedung gereja yang diresmikan pada 1901 dengan bentuk arsitektur neo-gotik dari Eropa oleh Pastor Antonius Dijkmans, arsitek yang memulai pembangunan Gereja Katedral.
 
Dalam kunjungan kali ini para peserta diajak mengeliling Gereja Katedral dan mempelajari sejarah berdirinya gereja megah tersebut.
 
Perjalanan dilanjutkan ke PERMABUDHI. Dalam kunjungan ini, peserta disambut dengan enam pembicara dari enam majelis yang berbeda.
 
Terdengar pula diskusi hangat yang terjadi dalam salah satu ruangan gedung pasca sarjana UGM. Dan diakhiri sesi foto bersama petinggi PERMABUDHI.
 
Materi-materi yang disampaikan mampu menggali memori untuk berpikir lebih kritis dan lebih peka terhadap segala kondisi masyarakat dan lingkungan.
 
Peserta digiring untuk berpikir agar dapat berkontribusi memajukan bangsa dan negara dengan tetap mengedepankan sikap pluralis, toleransi, sikap jujur dan sikap optimistis akan kemajuan. Mahasiswa Buddhis khususnya dituntut untuk dapat mengedepankan sikap cinta kasih dan welas asih dalam setiap ranah perjuangan untuk mencapai cita-cita luhur antikekerasan.
 
Persatuan dan kesatuan adalah hal yang dibutuhkan untuk kemajuan Bangsa Indonesia, terutama umat Buddha di Indonesia.
 
Perbedaan aliran dalam Agama Buddha adalah problematika yang sulit diselesaikan jika masih ada pikiran ego dan keakuan yang muncul dalam diri.
 
Kehancuran akan datang apalagi jika sikap toleransi dan saling membantu muncul berdasarkan pikiran tentang apa yang dapat diuntungkan dari organisasi atau umat Buddha tersebut.
 
Pada intinya, buatlah pemikiran yang luas tentang Agama Buddha, tidak berpatokan pada satu aliran atau sekte. Ingatlah bahwa di Indonesia saja bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dan tetaplah dalam naungan Buddha, Dhamma, dan Sangha.
 
HIKMAHBUDHI sebagai salah satu pelopor dan pencetak kader Buddhis yang berintegritas, berkredibel, dan progressif selalu berupaya melepaskan stereotipe masyarakat Buddhis yang eksklusif dan apatis.
 
HIKMAHBUDHI berupaya aktif dalam intern maupun ekstern komunitas Buddhis dengan mengembangkan Buddha Dhamma dalam setiap sendi kehidupan.
 
Tentunya HIKMAHBUDHI tidak dapat berjuang sendiri, HIKMAHBUDHI juga membutuhkan dukungan moril maupun materil kepada komunitas Buddhis khususnya untuk dapat bersinergi melakukan hal-hal tersebut.
 
Seperti kalimat terakhir yang diucapkan Sang Buddha sebelum wafat, Appamadena Sampadetha. Berjuanglah dengan sungguh-sungguh!
 

Abhinyano Sulit Dicari Tandingannya, Bila Mencalonkan Diri Sebagai Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI 2018-2020

3.JPG

Sumber : http://www.berdaulat.com/abhinyano-sulit-dicari-tandingannya-bila-mencalonkan-diri-sebagai-ketua-umum-pp-hikmahbudhi-2018-2020/

Abhinyano merupakan Ketua (Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia – Jakarta Timur) periode 2015-2017. Alumni Unika Atma Jaya Jakarta jurusan Teknik Mesin dengan Predikat Skripsi A ini, sejak mahasiswa sudah aktif berkecimpung di dunia sosial-kebangsaan. Bila mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP HIKMAHBUDHI 2018-2020, sulit rasanya mencari tandingannya.

Simak saja pemikiran dan gagasan kebangsaan Abhinyano dalam wawancaranya bersama salah satu media ini:

Daunbodhi.com: Abhi, apa sih yang mendorong kamu untuk berkecimpung di dunia sosial-kebangsaan?

Abhi : Sesuai dengan semboyan Umat Buddhis, yaitu “Sabbe Satta Bhavanthu Sukhitatta”, yang memiliki makna sebuah harapan & tekad “Semoga semua Makhluk berbahagia”.

Bagi saya, ranah sosial-kebangsaan merupakan alat bantu atau kendaraaan yang paling ampuh bagi kita semua untuk mewujudkan kebahagiaan bagi semua makhluk.

Sejak dulu saya selalu berpandangan bahwa seorang terpelajar & intelektual, khususnya Mahasiswa, sesungguhnya memiliki tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan golongan masyarakat pada umumnya.

Seperti ucapan dari Paman Peter Parker di film Spiderman yang mengatakan, “with great power comes great responsibility”, yang artinya “Dengan kekuatan yang besar, datanglah tanggung jawab yang besar pula”, Kalau kita resapi, sesungguhnya kaum Mahasiswa juga memiliki kekuatan super, yang jika digunakan dengan bijak dapat bermanfaat & menimbulkan kebahagiaan bagi semua makhluk.

Namun kekuatan super Mahasiswa tersebut bukanlah seperti jaring laba – laba yang dimiliki Spiderman, yang dapat membuat dirinya berayun – ayun diantara gedung – gedung pencakar langit & bisa digunakan untuk meringkus para penjahat secara langsung.

Kekuatan super yang dimiliki kaum Mahasiswa tersebut adalah intelektualitas, yang dapat digolongkan dalam 3 jenis, yaitu Kepekaan Intelektual, Kejujuran Intelektual & Keberanian Intelektual.

Kepekaan intelektual adalah kemampuan untuk menangkap dan memahami berbagai fenomena sosial, ekonomi, politik yang ada dalam masyarakat, memiliki kepekaan dan selera akan nilai kebenaran & keadilan, serta peka terhadap segala bentuk ketidakadilan, dalam hal ini adalah ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang sedang terjadi, yang dilakukan oleh pemegang kepentingan & memiliki kekuasaan karena jabatan atau posisinya, terhadap kaum yang lemah.

Kejujuran intelektual adalah keberanian untuk berkata tidak pada pelacuran & penghianatan kepekaan intelektual itu sendiri, jujur bersuara tentang pemahaman dan perasaannya terhadap berbagai fenomena yang terjadi di dalam masyarakat, tidak terkooptasi oleh kekuasaan & kemewahan.

Sedangkan keberanian intelektual adalah keberanian untuk bertindak & mencari solusi disaat krisis moral sedang melanda, keberanian mewujudkan perdamaian & keadilan, serta berani untuk melawan segala bentuk kesewenang – wenangan.

Bagi saya, disaat Negara sedang mengalami dinamika & problematika apapun bentuknya, Mahasiswa harus selalu berada pada posisi terdepan & berani beraksi untuk menjaga serta mengawal bangsa ini agar jangan sampai rusak, bahkan hancur oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab.

Aksi tidak selalu diartikan sebagai demonstrasi & tindakan anarkis. Bahkan menurut saya, demonstrasi yang dilakukan pada saat yang tepat & hanya memiliki 1 kepentingan, yaitu untuk kebaikan serta tidak merugikan orang lain, malah bagus.

Bagaimana Aung San Suu Kyi bersuara & menentang kediktatoran militer di Myanmar merupakanccontoh demonstrasi yang baik, karena bertujuan untuk menciptakan perdamaian di Negaractersebut.

Ada 3 Jenis aksi berdasarkan kesulitan & dampaknya, yaitu Hold Action, Culture & Regulation.

Hold action adalah aksi yang hanya memberikan dampak yang sifatnya sementara. Karena sifatnya sementara & bukan jangka panjang, maka jenis aksi yang satu ini tergolong dalam aksi yang paling rendah. Contoh hold action yang paling mudah adalah bakti sosial berupa makanan atau obat – obatan.

Bagi saya, bakti sosial makanan atau obat – obatan termasuk dalam kategori hold action, karena makanan atau obat – obatan yang didanakan, hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu. Mungkin dalam seminggu atau bahkan sebulan, orang yang menerima dana makanan & obat – obatan akan tenang karena tidak akan merasa lapar, dan jika terkena penyakit mereka sudah punya obatnya. Namun, apa yang akan terjadi setelah bahan makanan & obat – obatan tersebut habis?

Tapi bukan berarti saya berpandangan aksi baksos tergolong negatif & tidak ada manfaatnya. Menurut saya, aksi Baksos tetap tergolong aksi yang bagus & mulia, karena dengan berdana kita sesungguhnya sudah melatih diri untuk menumbuhkan cinta kasih di dalam diri kita, hanya saja dampak eksternalnya yang tidak begitu besar & sifatnya jangka pendek.

Culture Action atau aksi dengan budaya tergolong aksi tingkat menengah, yang berarti aksi dengan menumbuhkan budaya atau kebiasaan & perilaku yang dapat membawa perubahan lebih baik. Aksi ini bisa dilakukan dengan cara memberikan edukasi, seminar, kampanye, dhammadesana dan lainnya. Semisal kita melakukan seminar tentang bahaya narkoba terhadap pelajar yang bertujuan untuk menumbuhkan budaya anti narkoba, aksi kampanye peduli candi Bodobudur yang bertujuan untuk menumbuhkan perilaku & kepedulian masyarakat terhadap kelestarian candi Borobudur dengan cara tidak membuang sampah di candi atau memanjat stupa candi, berceramah di Vihara dengan bijaksana dan lainnya. Dalam konteks yang lebih sederhana bisa dilakukan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak korupsi, tidak ikut – ikutan menyebar berita hoax dan lainnya.

Regulation merupakan aksi yang tingkatannya paling tinggi, karena dampaknya luas & sifatnya jangka panjang. Perjuangan Pemerintah untuk membuat regulasi atau kebijakan yang pro rakyat adalah contoh aksi yang paling ampuh karena banyak sekali pihak yang dapat merasakan dampaknya. Misalnya, dengan adanya KJP (Kartu Jakarta Pintar), banyak anak – anak yang tadinya tidak mampu mengenyam pendidikan, jadi bisa sekolah. Serupa seperti KJS (Kartu Jakarta Sehat), orang – orang yang dulunya tidak mampu berobat, kini bisa berobat secara gratis, kebijakan Tol Laut & Pembangunan jalan tol yang dapat meratakan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia serta pembangunan pembangkit listrik di daerah tertinggal juga memberikan dampak yang sangat baik bagi banyak pihak.

Bayangkan kawan – kawan, selama banyak orang – orang yang bisa menikmati pendidikan & pengobatan gratis, karma baik akan terus mengalir. Begitu juga dengan adanya listrik di daerah tertinggal, orang – orang yang dulu aktivitasnya terhambat di malam hari, jadi bisa lebih leluasa beraktivitas. Maka, selama listrik tersebut mengalir, maka karma baik kita juga akan terus mengalir.

Jika kita igin melakukan aksi melalui regulation tersebut, tentu kita harus siap untuk masuk kedalam sistem yang ada, dalam hal ini masuk ke dalam sistem ketatanegaraan, sehingga kita dapat membuat regulasi yang dapat membawa perubahan baik bagi banyak pihak.

Namun dalam beberapa kasus, kita juga bisa mendorong terciptanya regulasi tanpa perlu masuk ke dalam sistem. Kita cukup menjadi fungsi kontrol dari si pembuat kebijakan. Salah satu contoh yang dapat kita lihat saat ini adalah aksi “Bali Tolak Reklamasi”, yang salah satu agendanya adalah mendorong Presiden untuk mencabut Perpres Nomor 51 Tahun 2014 yang membolehkan dilakukannya reklamasi di Teluk Benoa yang dapat mengubah dari kawasan konservasi tersebut menjadi budidaya sehingga dapat merusak lingkungan & mengganggu aktivitas nelayan.

Kalau kita cermati, sesungguhnya Buddha juga memiliki unsur intelektualitas & banyak melakukan aksi seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Dalam kisah hidup Buddha juga pernah diceritakan bagaimana Buddha berupaya untuk mencegah peperangan yang hampir meletus antara suku Sakya dengan suku Koli. Ada pula kisah bagaimana Buddha menentang sistem kasta di India yang sangat diskriminatif & membeda – bedakan perlakuan berdasarkan golongannya.

Oleh karena itu, kita sebagai murid Buddha, sudah sewajibnya mencontoh perilaku mulia Buddha.

Daunbodhi.com: Kapan kamu mulai memutuskan untuk serius berkontribusi lebih bagi komunitas Buddhis di Indonesia?

Abhi : Sejak SMP. Karena sejak SMP saya sering diajak ikut berdiskusi oleh para petinggi – petinggi HIKMAHBUDHI pada masa itu. Walaupun pada usia tersebut saya merasa cukup sulit untuk mengerti esensi dari bahasan diskusi tersebut, karena topik yang dibahas saat itu selalu berat, namun pelan tapi pasti, ilmu & perilaku kritis yang dimiliki oleh senior – senior HIKMAHBUDHI menular kepada saya. Bayangkan saja, saat itu saya sudah diajak untuk berdiskusi mengenai kontribusi komunitas Buddhis bagi Bangsa & Negara.

Daunbodhi.com: Siapa sih tokoh sosial-kebangsaan yang paling kamu kagumi, dan kenapa?

Abhi : Sebetulnya banyak tokoh yang saya kagumi. Namun ada satu tokoh yang paling saya kagumi, karena saya merasa tokoh tersebut sangat menjiwai diri saya. Walaupun dia sudah lama tidak ada di dunia ini, namun spirit & perjuangannya masih dapat saya rasakan, sehingga saya dapat memiliki kepribadian seperti saat ini. Dia adalah SOE HOK GIE, seorang aktivis & intelektual muda yang berani & kritis. Pemikiran – pemikirannya yang progressif & melampaui orang – orang pada zamannya telah mewariskan keteladanan bagi dunia pergerakan mahasiswa, intelektual muda & kaum aktivis.

Salah satu filosofi yang saya kagumi dari Gie adalah semangatnya dalam mendaki gunung. Gie pernah mengatakan “Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung”.

Spirit & Aktivitas tersebut juga sedang saya terapkan di PC HIKMAHBUDHI Jakarta Timur, dengan tujuan untuk membangun rasa kekeluargaan & solidaritas (Kalyanamitta) yang kuat, cinta terhadap lingkungan, hidup mandiri, mengasah kepekaan & kepedulian, serta menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi antar anggota.

Daunbodhi.com: Dalam memberikan sumbangsih bagi komunitas Buddhis di negeri ini, dimana saja tempat kamu memutuskan untuk berkontribusi?

Abhi : Bagi saya, apapun wadah atau organisasinya, semua tergantung dari kuatnya tekad kita untuk berbuat baik. Organisasi hanyalah kendaraan bagi kita untuk menghasilkan karya & kontribusi nyata untuk komunitas Buddhis maupun Negara.

Saya sendiri memilih HIKMAHBUDHI sebagai kendaraan untuk berbuat baik. Karena saya melihat HIKMAHBUDHI adalah satu – satunya organisasi yang berani menggarap lahan pergerakan yang sangat jarang disentuh oleh Komunitas Buddhis, yaitu ranah sosial kebangsaan & kemasyarakatan.

Banyak sekali organisasi atau perkumpulan di internal komunitas Buddhis yang sangat rajin menggarap lahan pergerakan yang sifatnya ritual & bakti sosial. Ranah tersebut memang positif & perlu digarap, namun kapasitas lahannya sudah overload, karena sudah terlalu banyak organisasi Buddhis yang bergerak pada ranah tersebut. Sedangkan di sisi lain masih banyak lahan – lahan pergerakan lainnya yang sangat jarang & belum tersentuh oleh komunitas Buddhis, misalnya ranah sosial kebangsaan & sosial kemasyarakatan, Kebudayaan, Hukum, Perekonomian, kajian, akademisi dan sebagainya.

Oleh karena itu, saya berpesan bagi teman – teman semua, marilah kita mulai menggarap lahan – lahan yang masih kosong tersebut, yang tentunya harus disesuaikan dengan passion & kapasitas diri kita masing – masing. Itu semua harus kita lakukan demi kemajuan komunitas Buddhis, Bangsa & Negara Indonesia.

Daunbodhi.com: Menurut kamu, bagaimana sih seharusnya umat Buddhis berkontribusi dalam bidang sosial-kebangsaan bagi Indonesia?

Abhi : Jangan apatis dengan fenomena sosial yang ada di sekitar kita. Karena sesungguhnya intisari dari ajaran Buddha adalah kepedulian sosial. Sangat lucu jika kita sebagai murid Buddha rajin pergi ke Vihara namun kepedulian sosialnya nihil. Kita harus semakin banyak melakukan aksi. Aksi seperti hold action sudah sering kita lakukan. Sekarang saatnya kita mulai bergerak membangun budaya & regulasi yang positif.

Kita juga harus mulai menggarap lahan pergerakan yang belum pernah tersentuh, misalnya ranah sosial kebangsaan & sosial kemasyarakatan, Kebudayaan, Hukum, Perekonomian, kajian, akademisi dan sebagainya

Memberikan kontribusi bagi Negara tentunya harus diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik & ditopang oleh persatuan yang kokoh antar umatnya.

Jangan mengkotak – kotakan komunitas Buddhis berdasarkan aliran, sekte maupun organisasi tertentu. Jangan hanya karena ego pribadi & golongan, kita banyak membuat wadah baru di internal komunitas Buddhis yang justru malah semakin mengkerdilkan & memecah belah komunitas Buddhis. Jika ingin membuat sebuah wadah baru, tentunya harus memiliki konsep yang jelas serta fungsi yang strategis demi kemajuan komunitas Buddhis.

Masukan saya untuk para donatur kaya & pebisnis Buddhis, mulailah berdana dengan bijak & efektif. Konsentrasi pendanaan jangan hanya selalu berpusat pada pembangunan Vihara, kegiatan ritual serta kegiatan bakti sosial. Kita juga harus memperhatikan pembangunan SDM. Karena, dengan SDM yang berkualitas kita akan mempunyai pondasi yang kuat untuk membangun komunitas Buddhis kedepannya.

Selain terarahnya bantuan dana, regenerasi juga merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan SDM komunitas Buddhis. Sebuah badan, organisasi maupun komunitas dapat dinilai sangat tidak sehat jika dipimpin oleh sebuah rezim yang terlalu lama berkuasa, karena indikator sehatnya sebuah organisasi adalah keberhasilan dalam menciptakan kader atau pemimpin secara terus menerus. Pemudanya juga jangan malas untuk dikader. Kalau regenerasi sudah berjalan dengan baik & banyak yang semangat untuk dikader, saya jamin komunitas Buddhis akan maju & berkembang dengan pesat.

Appamadena sampadetha!

Berjuanglah Dengan Sungguh – Sungguh!